Tentang Percaya diri

Hari minggu kemarin, iseng saya menyalakan TV, dan secara kebetulan ada tayangan ulang acara X Factor yang tayangan live nya disiarkan pada hari Sabtu. Mengusung tema X Factor Around The World, pihak stasiun TV mendatangkan pemenang dari X Factor dari luar negeri, seperti Amerika, Australia dan UK. Tidak hanya itu, mereka juga mendatangan juri kelas dunia spt Paula Abdul, Daniel Bedingfiled, dan seorang lagi yang saya tak mengenalnya, sementara juri yang mewakili Indonesia adalah Anggung C. Sasmi dan Ahmad Dani.

Acara berlangsung cukup menarik, karena mungkin ini adalah sebuah ajang bergengsi dimana anak negeri berkesempatan untuk menunjukkan kemampuan bernyanyinya di depan juri –juri internasional tersebut. Satu persatu peserta membawakan lagu dengan kemampuan bernyanyi yang luar biasa. Nah, tiba giliran para juri untuk mengomentari penampilan mereka. Karena acara ini berkelas internasional, tentu saja juri-juri dari Indonesia harus menyesuaikan diri, terlebih lagi masalah bahasa. Anggun yang memang sudah cukup lama tinggal di luar negeri cukup fasih berbicara dengan bahasa Inggris, dan pada saat giliran Ahmad Dhani yang memberikan komentar, ia hanya berkata, “I don’t know what to say, because I have problem with my English…” seketika studio ricuh, para penonton berteriak “Boooo…”

Mungin mereka kecewa atau malu, dan mungkin bahkan Ahmad Dani pun merasakan hal yang sama. Sekelibat muncul pertanyaan di benak saya, “Hallo, ini kan acara internasional, masa dia tidak mempersiapkan diri untuk itu (melatih kemampuan bhs Inggrisnya)”.  Lalu pikiran itu dengan cepat saya tepis. Hei, saya, bukan, kita harusnya bangga karena beliau mau mengakui kekurangannya, dia mengakui tidak mahir berbicara bahasa Inggris. Kalau menurut kalian saya salah karena memihak seseorang yang jelas-jelas mempermalukan Negara kita, saya rasa kalian berlebihan. Karena apa, kita harus realistis, tidak semua orang mahir berbahasa Inggris. Dan lihat, Negara maju seperti Perancis pun masyarakatnya juga tidak mahir berbicara bahasa inggris bukan.

Ini adalah tentang kepercayaan diri. Dan saya pikir tindakan mencomooh itu adalah tindakan inappropriate, kita tidak bisa memaksakan seseorang harus mengikuti arus atau kebiasaan yang hidup di masyarakat. Bahasa Inggris adalah bahasa dunia, kita berbondong-bondong mempelajarinya. Bahkan kita yang muda ini, akan merasa gaul jika meng update status sosmed dengan bahasa Inggris. LOL. Ini konyol.

Para orang tua pun tak mau ketinggalan mengikuti arus modernisasi ini, mereka menyekolahkan anak mereka di sekolah-sekolah internasional, dari tingkat TK sampai SMA. Seakan-akan sebuah dosa besar jika di jaman ini kita tidak bisa berbahasa Inggris. Agaknya modernisani ini berdampak sedikit ironis.

OK, dari bahasa Inggris sekarang kita beralih kepada musik, khususnya K-Pop. Sudah jamak jika kita melihat remaja-remaja Indonesia menggilai artis Korea. Saya tidak akan menantang anda untuk bertanya pada mereka tentang bagaimana hafalnya mereka isi lagu-lagu K-Pop (karena yang pasti saya akan jelas-jelas kalah).

Fenomena K-Pop semakin menjadi ketika kaum remaja mendewakan penampilan-penampilan artis Korea secara fisik. Kulit putih, tinggi, langsing, dan apapun itu.Padahal sudah menjadi rahasia umum jika para artis K-Pop itu sebagian melakukan operasi plastik untuk mengubah penampilan mereka. Dari sini kita tidak menyadari, bahwa mereka mencoba menyembunyikan kelemahan mereka.

Pernah satu kali saya menemukan video mengenai ulasan kehidupan remaja Korea, yang lebih tepatnya bagaimana mereka mendefinisikan bagaimana cantik itu. Dan jawaban mereka membuat saya sedikit heran, karena kalian tau, ketika seorang siswi ditanya apakah cantik menurutmu, ia menjawab sankapul, sankapul adalah kelopak mata ganda. Seseorang yang dianggap cantik adalah seseorang yang memiliki kelopak mata ganda. Lalu masih dalam ulasan itu, siswi Korea tersebut mempraktekkan bagaimana mendapatkan sankapul (setelah menyimak lebih jauh ternyata, sankapul adalah alat untuk membuat kelopak mata ganda secara temporary), bentuknya seperti ketapel kecil), mereka juga menambahkan, cantik adalah Vanessa Hudgens, karena ia memiliki mata yang lebar.

Teman, yang ingin sampaikan disini adalah, alangkah baiknya  kita tidak memuja (dengan berlebihan). Kalo bahasa gaulnya, plis deh, mereka aja minder dengan keadaan mereka sendiri, masa iya kita yang mempunyai apa yang mereka inginkan ini malah ngiri sama mereka. LOL. Tidak ada yang sempurna, tidak mereka, tidak juga kita.

Di sinilah kepercayaan diri itu menuntut posisinya, kenapa kita tidak percaya diri dengan Negara kita. Kita adalah bagian dari Negara yang kaya, dari emas sampai ikan teri, kita ada (haha, ok becanda). Maksud saya ayolah, apa susahnya sih kita lebih pede dengan Negara kita ini, bule-bule aja ngiri dengan warna kulit kita, bule-bule aja ngiri ama laut kita, masa kita gak bangga?

Gambar

Bienvenida….

Setelah sekian lama, akhirnya keinginan untuk membuat sebuah blog telah tercapai. Di sini, saya akan menulis semua hal yang ada di pikiran saya, apapun itu. Kegiatan saya sehari-hari, tentang passion, cinta, music, cita-cita, projects, rahasia-rahasia kecil saya, semuanya.

Dan mungkin kejujuran yang saya utarakan akan sedikit kasar, karena saya tidak akan berpura-pura. Saya bukanlah tipe orang yang gemar berbasa-basi. Doing like hypocrite. Yaks..

So, welcome to my world. Selamat datang di diary kecil saya :p